Bab 153
Yavin melepaskan pelukannya.
Bersiap untuk pergi.
Myria meraih lengan bajunya.
Dia tahu apa yang hendak dicari Yavin. "Nggak perlu pakai."
Yavin menatapnya, matanya menyipit sedikit.
Beberapa detik kemudian, jemarinya mencengkeram pinggang ramping Myria. "Kamu yakin?"
"Ya." Myria mengangguk.
Karena ... dia tidak akan hamil.
Dokter sudah mengatakan bahwa dia tidak akan bisa hamil lagi.
Setelah semuanya selesai, Yavin membuka jendela dapur dan menyalakan sebatang rokok. Suara pengisap asap pun berhenti.
Dapur yang sempit itu dipenuhi aroma dan suasana yang terlalu intim.
Myria merapikan pakaiannya, tangan meraih kaitan di punggung, menyilang di belakang tubuhnya.
Yavin mengangkat rokok ke bibir, lalu merangkul pinggangnya dan menariknya mendekat. Tangannya menyusuri punggung Myria, menggenggam jemarinya, dan dengan tepat mengaitkan pengait itu.
Tatapannya jatuh ke tubuh Myria.
Ujung jarinya menyentuh bekas samar di bahunya. Bekas dari beberapa hari lalu, belum hilang.
Kulit Myria begitu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link