Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 16

Lampu di sisi ranjang memancarkan cahaya kekuningan yang lembut. Di atas ranjang, cahaya lampu menyentuh wajah Myria yang putih bersih dan berkilau. Dengan ekspresi yang tenang dan penuh pengertian, dia menepuk-nepuk punggung putrinya. "Mama," gumam Fia yang sedang bermimpi. "Ya, Mama di sini." Selama tujuh tahun ini, dia tidak pernah menyesali kehadiran Aurel dalam hidupnya. Dia merasa ini adalah hadiah terindah yang diberikan Tuhan kepadanya. Tentu saja, Tuhan juga mengambil kembali satu hadiah lain. Myria membuka pakaiannya dan menunduk, menatap perutnya yang datar dan putih bersih. Bekas luka operasi Caesar itu sudah sangat samar, hanya tersisa satu garis tipis berwarna merah muda pucat. Kulitnya berwarna putih dingin, dan meski sudah tujuh tahun berlalu, bekas itu tetap terlihat jelas. Setiap kali malam telah larut dan keheningan menyelimuti, dia mulai berpikir. Andai saja dia pergi ke rumah sakit lebih cepat, mungkinkah anak itu masih hidup? Atau jika pertengkaran dengan bibinya

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.