Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 211

"Aku nggak mau pergi bersama Bibi Weni." Anak laki-laki itu menunduk. Paman Marco sebenarnya baik, tetapi dia sudah tua. Meskipun Paman Marco pendiam dan membosankan, Bryan sangat menyukai Paman Marco. Hanya saja, dia tidak suka Bibi Weni, apalagi sepupunya. Sejak masih kecil, dia tidak suka bermain dengan Tiana. Yavin mencubit pipinya, sehingga mulut si gendut Bryan membuka dan menutup seperti ikan buntal. "Kumohon, Paman." "Baiklah, ayo pergi." "Paman memang yang terbaik!" Bryan memeluk kaki Yavin. Bryan bahkan tidak memberi Yavin waktu berganti pakaian, melainkan langsung menarik tangan pamannya menuju ke lantai bawah. Kebetulan di lantai bawah, mereka bertemu dengan Marco dan Weni. Marco membungkuk, mengusap kepala Bryan, lalu menggendongnya. "Berarti Paman nggak baik ya?" "Baik, Paman Marco juga baik kok." Bryan memeluk leher Marco sambil meliuk-liuk. "Paman Marco sangat baik." Marco menoleh ke Yavin. "Kalian anak muda, pergilah bersenang-senang, hati-hati di jalan." Yavin mengang

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.