Bab 214
Myria menghubungi neneknya.
Nenek sedang batuk.
Myria menanyakan apakah dia sudah minum obat.
Nenek mengatakan sudah minum obat dan sudah merasa lebih baik.
Myria ingin segera pulang, tetapi dihentikan oleh neneknya. "Cuaca belakangan ini nggak bagus, tiba-tiba cuaca makin dingin. Untuk apa kamu pulang? Bukannya sudah sepakat kamu akan pulang setelah mengundurkan diri? Hanya tinggal beberapa hari lagi."
Neneknya menambahkan. "Ini hanya penyakit lama, emfisema."
Dia menasihati neneknya untuk banyak istirahat.
Meta mengiyakan sambil tersenyum. Dia juga mengatakan akan menunggunya di rumah. Kota Sikari adalah daerah utara. Setelah menutup telepon, Meta melihat sinar matahari di luar cukup cerah, meskipun udaranya dingin, sinar matahari di luar masih terang. Orang yang sudah lansia sangat suka berjemur.
Tetangga-tetangganya sekarang hampir semua sudah pindah.
Meta berjalan dengan tongkat, langkahnya tertatih-tatih keluar dari rumah, sebuah mobil perlahan memasuki mulut gang.
Mobil itu berh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link