Bab 36
Yavin tahu betul bahwa Myria dan Rani adalah dua orang yang sepenuhnya berbeda. Kecuali dalam mimpi, dia tidak pernah mencampuradukkan keduanya. Namun, tetap saja, dadanya terasa sesak, seolah ada gumpalan kabut yang tidak bisa diurai.
Dalam hati, dia menyebut nama wanita di hadapannya.
Myria.
Guru mengetuk meja dan berkata, "Pamannya Bryan, kamu sudah datang. Ini ibunya Aurel. Silakan, kalian duduk dulu."
Punggung Myria tegak, tetapi tampak sedikit kaku.
Jari-jarinya yang semula terkulai alami, tiba-tiba mengepal, lalu perlahan melepas.
Dia tidak menyangka paman dari anak bernama Bryan ini ternyata adalah Yavin.
Fia menoleh, menatap Yavin dengan mata bulat seperti anggur hitam. "Om Dokter?"
"Ya." Yavin melangkah mendekat dan berjongkok. Meskipun sudah berjongkok, tubuhnya tetap jauh lebih tinggi dari Fia.
Dia mengulurkan tangan, jari-jarinya yang panjang merapikan rambut Fia. "Om minta maaf atas nama Bryan. Nggak seharusnya dia menarik rambutmu."
Fia berpikir sejenak, lalu menoleh ke

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link