Bab 422
"Kalau bukan karena kami, apa kamu bisa tumbuh sebesar ini? Nggak punya hati nurani sama sekali. Berikan dulu enam miliar. Perusahaanmu sebesar ini, kamu pasti punya uang. Soal surat utang, kita ini keluarga, menulis surat utang itu terlalu berlebihan."
Joni menggosok tangannya, diam saja, bahkan tak berani menatap mata Myria.
"Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan kalian."
"Aku cuma bermaksud baik mengajakmu cari untung. Nanti kalau proyek menantuku sukses, kamu bakal menyesal. Jangan nggak tahu diri begitu."
Dua satpam mengetuk pintu dari luar, Myria mempersilakan mereka masuk dan menatap dua orang di dalam kantornya.
"Seret mereka keluar. Aku nggak kenal mereka. Kalau datang lagi, usir mereka."
"Rani!" Frida berontak saat diseret keluar oleh satpam. Joni cepat-cepat memapahnya, lalu berkata, "Sudahlah, ayo pergi. Kalau dia nggak mau meminjamkan, ya sudah. Kita cari cara lain."
"Cara ke mana? Anak kita bilang, minggu ini uang harus terkumpul."
Suasana di kantor Myria kembali tenang.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link