Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 45

Myria duduk menempel di pintu mobil sebelah kanan, lengannya rapat ke pintu, meskipun dia tahu itu tidak akan banyak membantu karena pintu sudah terkunci. Dia berusaha untuk tidak berpikir yang buruk, tetapi pemandangan di luar jendela membuat dadanya sesak. Jalanan besar itu kosong, hanya sesekali ada mobil lewat. Daerah ini masih di pinggiran utara kota, diapit oleh deretan pabrik. Sepi dan terpencil. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba bersikap tenang. "Baru jam delapan tiga puluh, belum terlalu malam." "Tapi kamu secantik ini, suamimu tega banget sih biarin kamu kerja malam-malam. Kalau kamu istriku, aku nggak akan tega." Tatapan sopir itu jatuh ke leher Myria yang panjang dan putih, lalu dia menjilat bibirnya. Myria menatap balik. Wajah sopir itu tampak biasa saja, tetapi sorot matanya vulgar dan mengancam. Jantung Myria berdebar tidak nyaman. Satu tangan meraba tas, mencari semprotan anti-cabul. Tangan lainnya menggenggam ponsel. Dia menatap jalanan gelap di luar jendela, lalu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.