Bab 50
Keesokan paginya, Bram baru menelepon Myria untuk menanyakan kejadian semalam.
[Maaf ya, Myria. Tadi malam aku di pabrik, suara bising sekali, jadi nggak dengar HP bunyi. Belakangan ini sibuk banget, harus kirim barang ke salah satu merek, kerja sampai lewat tengah malam.]
Myria tidak berkata apa-apa. Dunia orang dewasa memang seperti itu.
Jangan berharap seorang laki-laki yang tidak terlalu dekat akan bisa berempati pada pengalaman pahitmu semalam.
Myria hanya tersenyum, membicarakan sedikit soal bahan kain, lalu menutup telepon.
"Mama, kata guru minggu depan kita ada kegiatan di luar sekolah. Mama mau ikut nggak?"
Setelah sarapan, Myria bersiap mengantar putrinya ke sekolah.
Putrinya menyerahkan selembar formulir persetujuan partisipasi. Hari Sabtu nanti cuacanya diperkirakan cerah, sekolah akan mengadakan kunjungan ke taman budaya dan taman spesimen tumbuhan. Tiket dibeli secara kolektif oleh sekolah. Reaksi pertama Myria adalah tidak ingin putrinya ikut, karena dia khawatir putriny

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link