Bab 73
"Nggak perlu repot-repot," ucap Myria.
Tunggu sampai hujan agak mereda, dia akan memesan taksi.
Sebenarnya, Myria punya trauma naik taksi malam-malam.
Namun, dia harus menjalani hidupnya.
Di dalam ruangan, AC menyala dan suhunya nyaman.
Kamar tidur samping memiliki kamar mandi dalam.
Myria masuk ke kamar mandi dan mandi air hangat.
Akhirnya, rasa dingin di ujung jarinya pun sirna.
Karena tubuhnya yang lemah, jika tidak mandi air hangat setelah kehujanan, dia pasti akan masuk angin keesokan harinya.
Jarinya menekan sabun mandi.
Aroma segar laut.
Sangat maskulin.
Dia menatap botol sabun mandi itu, gerakannya lambat. Setelah itu, dia menggunakan spons mandi untuk menghasilkan busa dan mengoleskannya ke tubuh. Tiba-tiba, dia merasa seolah-olah sedang diselimuti oleh aroma asing di badannya.
Udara di dalam kamar mandi terasa tipis dan panas.
Myria berdiri di bawah pancuran air hangat. Aliran air jernih membasuh tubuhnya, meluncur turun dari kulitnya yang putih. Saat dia melihat ke bawah ...

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link