Bab 91
Sofa itu sangat kecil.
Namun, sangat lembut.
Di atas sofa itu, terdapat alas berwarna krem.
Ruang tamunya tidak besar.
Ruangan ini terasa hangat.
Ada hiasan vas bunga transparan.
Beberapa pot sukulen yang diletakkan di ambang jendela.
Televisi tidak besar, masih model lama, sementara di atas meja, ada beberapa tempelan stiker yang disukai anak perempuan.
Aroma di dalam ruangan segar dan nyaman.
Barang-barang di atas meja terlihat berantakan. Di atas meja, tergeletak buku-buku milik gadis kecil itu, juga sebuah mading buatan tangan, serta berbagai spidol warna. Begitu pulang ke rumah, Fia langsung menelungkup di meja sambil menggambar dengan serius.
Yavin menatap Fia.
Fia mendongak dan bertanya, "Om Yavin mau makan buah?"
Yavin sebenarnya ingin menolak.
Namun, akhirnya dia mengangguk.
Gadis kecil itu segera berdiri, berlari menuju kulkas. Saat anak itu berlari, ekor kuda di rambutnya bergerak-gerak.
Sangat menggemaskan.
Fia membuka kulkas, menjinjit, lalu memanggil mamanya. Setelah itu,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link