Bab 37
Suara manja dan lemah terdengar dari seberang. Bocah kecil dengan wajah persis Jimmy terbaring pucat di ranjang rumah sakit. Dia memanggil Julie dengan pelan.
Hati Julie langsung tersentuh.
"James, muah."
James menatap sendu. "Bu, tadi malam kamu nggak telepon aku buat bilang selamat malam."
Dibanding si kakak Jimmy yang cerewet dan perhatian, James lebih manja dan gampang tidak merasa aman. Setidaknya, itu menurut Julie.
"Maaf ya, Ibu lupa. Muah, James jangan marah ya."
Sejak kecil, tubuh James lemah. Ditambah sekarang terdiagnosis leukemia, Julie makin memberikan perhatian khusus.
James manyun. "Kali ini, aku maafkan."
"Tapi, jangan ada lain kali."
Melihat si kecil manja begitu, kesedihan di hati Julie langsung sirna. Dia mengangguk berkali-kali.
"Mana nenek sama kakak?" tanya Julie lagi.
James langsung pura-pura cemberut. "Tahu Ibu pasti tanya mereka. Kalau begitu, aku nggak mau cari Ibu lagi."
Julie merasa tidak berdaya. Anak ini benar-benar sangat mudah tersinggung.
"Oke, Ibu tak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link