Bab 102
Pria itu mengerutkan keningnya tanpa mengatakan apa pun.
Beberapa saat kemudian, Junia kembali berkata, "Lucio, sebenarnya aku nggak mau ganggu kamu. Tapi aku benar-benar nggak mau kalian terus bertengkar karena aku, aku juga nggak mau merasa bersalah saat menemani Kakek ...."
"Meskipun aku nggak tahu kesalahan apa yang telah kulakukan, aku bersedia minta maaf pada Natalie selama hubungan kalian bisa membaik ...."
Wanita itu mengucapkan kata-kata yang panjang, lalu tidak lupa mengungkit Marco pada akhirnya.
Saat mendengar ini, Lucio baru melepaskanku dan berjalan ke arah pintu.
Begitu melihatnya, mata Junia langsung berbinar. "Lucio, akhirnya kamu mau bertemu denganku! Aku kira kamu juga marah denganku ....
Dia berkata dengan sedih, tapi Lucio berkata dengan datar, "Ada apa?"
Junia mengerjapkan matanya, seolah-olah tidak menyangka Lucio akan bersikap sedingin ini.
Dia mengerutkan bibirnya, lalu menundukkan kepala. "Bukankah tadi aku bilang kalau aku mau minta maaf pada Natalie? Lucio,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link