Bab 192
Lucio bersikap seperti ini karena dia ingin memaksaku untuk menemuinya.
Aku berkata, "Baiklah. Kasih tahu pada Pak Lucio, aku sama sekali nggak peduli kalau dia mau renovasi seumur hidupnya!"
Aku tidak mungkin melampiaskan amarahku pada mereka, karena tidak peduli bagaimanapun juga mereka adalah pekerja yang tidak bersalah. Aku hanya bisa meminta mereka untuk menyampaikan pesanku pada Lucio.
Aku tidak akan menemuinya lagi kali ini.
Karena aku mengetahui jika aku kalah jika kembali menemuinya.
Aku kembali ke perusahaanku, lalu menutup pintu, kemudian memesan lapisan pengedap suara di internet.
Efeknya sedikit kurang baik, tapi ini lebih baik daripada sama sekali tidak ada.
Saat para karyawan melihatku sibuk bekerja, mereka tidak bisa menahan diri untuk menghampiriku. "Bos, lupakan saja, kami bisa bawa headphone peredam bising."
Aku mengangguk. "Hm, kita cuma bisa pakai cara ini. Aku benar-benar minta maaf ...."
Aku menatap mereka dengan tatapan meminta maaf. "Sebenarnya aku juga nggak n

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link