Bab 30
Dia selalu seperti ini, saat lukaku mulai membaik, dia tiba-tiba menyayat lagi hingga terbuka lebar.
Aku mencium aroma darah yang samar, segera menepis tangannya.
Rasa sakit dari lukaku kembali terasa. Aku menyembunyikan tangan kiriku ke belakang, menatapnya sambil menggertakkan gigi. "Apa aku salah bicara? Kamu lihat sendiri bagaimana dia memperlakukanku tadi! Kenapa aku harus memaksakan diri untuk merawatnya? Dia punya Junia, itu sudah cukup!"
"Kamulah menantunya." Lucio menatap tajam mataku, nada bicaranya tidak menyisakan ruang bantahan.
"Alasan dia begitu baik pada Junia, itu karena ada sebabnya. Kakek Junia adalah rekan seperjuangan kakekku, yang gugur di medan perang demi menyelamatkannya."
Aku tidak menyangka ada cerita seperti itu.
"Tapi, apa hubungannya denganku?"
Aku berkata, "Itu kakekmu yang berutang budi pada kakek Junia, aku nggak ada sangkut pautnya dengan Junia. Kenapa aku harus menerima perlakuan kalian begitu saja?"
Tatapan Lucio padaku makin dingin, bahkan tampak se

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link