Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 59

Sudah satu hari berlalu, orang-orang di luar datang dan pergi, tetapi tak ada satu pun yang peduli padaku. Lucio benar-benar berniat mengurungku di sini. Setelah kelaparan semalaman, baru aku sadar betapa konyolnya diriku. Dia sama sekali tidak peduli, jadi kalau aku menyiksa tubuhku sendiri, apa gunanya? Hanya menyakiti diri sendiri. Aku memejamkan mata. Seharusnya saat percobaan bunuh diri terakhir dan dia bahkan tak datang melihatku, aku sudah seharusnya sadar, bahwa diriku sama sekali tak berarti baginya. Aku bersumpah, seumur hidupku tak akan pernah lagi melakukan kebodohan yang menyakiti tubuh sendiri. Aku membuka mata, lalu mendorong pintu kamar. Di depan pintu ada sebuah troli kecil, nampan makan berwarna emas tertutup tudung. Aku membuka satu atau dua tudung makanan, aroma harum langsung menerpa wajahku. Makanan itu masih hangat. Tanpa banyak berkata, aku mendorong troli itu masuk dan mulai makan. Setelah kenyang, suara Shella terdengar dari lantai bawah. "Lucio, biarkan aku m

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.