Bab 78
Beberapa orang yang ingin menjilat Lucio tapi tidak punya koneksi akan mengambil jalan pintas dengan mendatangi Tuan Besar Marco.
Di hadapanku, Tuan Besar Marco selalu terlihat begitu angkuh, hanya di hadapan Junia akan menunjukkan sisi penyayangnya.
Tentu saja aku tidak mau pergi dan masih bersikeras, "Katakan saja di sini."
Raut wajahnya sangat suram, napasnya menjadi berat. Tiba-tiba Tuan Besar Marco menutupi dadanya dan mengembuskan napas dengan kuat.
Semua orang di sekitar terkejut lalu bergegas maju. "Tuan Besar Marco, kenapa?"
"Tuan Besar Marco, ada apa denganmu!"
Raut wajah Victor langsung memucat, hatinya merasa sangat cemas. "Natalie! Kenapa kamu membuat kakekmu begitu marah?"
Sekarang baru tahu dia adalah kakekku?
Kenapa aku merasa dia hanya kakek dari Junia dan Lucio, apa hubungannya dia denganku?
Aku berdiri di sana tanpa bergerak, dan Tuan Besar Marco menatapku dengan tatapan dingin.
Setelah jeda yang lama, Tuan Besar Marco berkata padaku dengan suara serak, "Ikutlah deng

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link