Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 10

Saat kain putih itu hendak diangkat .... Ponsel di dalam saku jas Carlo bergetar seperti surat perintah hukuman mati, nada deringnya yang tajam terdengar sangat keras di tengah ruangan yang sunyi ini. Gerakan Carlo berhenti sejenak, lalu mengerutkan keningnya. Pada awalnya Carlo tidak ingin memedulikan panggilan itu, tapi ponselnya terus berdering tanpa henti seolah-olah tidak akan berhenti jika dia tidak menjawab panggilannya. Dia berdecak, lalu mengambil ponselnya. Kemudian dia melihat nomor telepon kapten pengawal yang berjaga di luar kamar pasien Firlia. Sebuah firasat buruk muncul di dalam hatinya. "Pak Carlo, tolong segera kembali! Nona Firlia sudah sadar, tapi gejolak emosinya sangat besar dan terus panggil namamu tanpa henti sambil menangis. Kami sudah berusaha untuk menenangkannya, tapi nggak berguna. Dia bahkan hampir cabut selang infusnya! Kami benar-benar sudah nggak bisa menghadapinya lagi!" Pengawal itu berkata dengan sangat cemas, bahkan samar-samar terdengar suara teria

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.