Bab 751
Senyuman di wajah Sovia langsung memudar saat melihat Jason naik ke atas.
Di ruang kerja, Carlos masih belum bisa menebak apa yang dipikirkan CEO.
Apakah dia sengaja menarik perhatian Carla?
Kalau tidak, Carlos tidak bisa menebak hal lain. Saat melihat Nona Carla masuk ke dalam taksi, Jason menyuruhnya untuk 'menabraknya'. Seketika Carlos merasa sekarang CEO agak kelewat gila.
"Barangnya belum diterima?"
Carlos langsung bereaksi dan menjawab, "Masih sama seperti sebelumnya. Semua barang yang dikirim akan dilelang, tapi aku sudah mengingatkan penanggung jawab semua tempat lelang di Kota Titus barang dikirim oleh Keluarga Kilis akan dikembalikan secara utuh."
"Nyonya Merida juga bilang Keluarga Kilis tidak akan menerima apa pun yang diberikan oleh Keluarga Wills."
"Ini bukan cuma niat Nyonya Merida, tapi juga niat Nona Carla."
Jason membuka kancing jas dari kerah, lalu melepaskannya dan melemparkannya ke sofa di samping. Semua sofa itu sudah diganti dengan yang baru. Tidak hanya itu, semua perabotan di Mansion Tilsa dan semua barang lama diganti dengan yang baru.
Dulu Tuan Muda Jacky tinggal di Mansion Tilsa. Sekarang setelah Yelena bersama CEO, dia telah membawa Jacky ke Vila Indah. Sekarang kamar di sebelah Tuan Muda Jacky adalah kamar tidur Nona Sovia.
Dibandingkan dulu, sekarang Mansion Tilsa terlihat kosong dan sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Sejak Jason memonopoli grup perusahaan di luar negeri, setiap hari dia sibuk dengan akuisisi, termasuk cara pengaturan ulang. Sekarang Grup Cakrawala sudah tidak penting bagi Jason. Selama Jason mau, dia bisa pergi dan pindah ke luar negeri kapan saja.
"Belakangan ini dia sibuk apa?"
Pemandangan malam Mansion Tilsa paling indah, baik dari segi tata ruang maupun pemandangan sekitarnya. Kalau melihat ke bawah dari lantai tiga, ada sebuah pohon kurma merah di rerumputan yang telah dibersihkan. Pohon itu ditanam oleh Carla setahun yang lalu untuk PR-nya.
Jason kebetulan menyelesaikan rapat video di ruang kerja di lantai atas. Kebetulan jam 11 malam seperti saat ini, gadis kecil itu mengenakan baju tidur putih dan membawa cangkul. Dia diam-diam mengangkat pohon muda itu dan menguburnya di tanah seorang diri.
Dia berkata, "Tunggu sampai tahun depan. Setelah tumbuh besar, ia pasti akan penuh dengan kurma."
"Kak, apa kamu masih ingat pohon kurma merah besar di belakang panti asuhan? Aku paling suka di sana. Aku bisa memanjat pohon itu dan makan sebanyak yang kumau, jadi aku nggak akan merasa lapar."
Hanya saja belakangan ini Jason begitu sibuk sampai melupakan keberadaan pohon ini.
Jason juga lupa menyuruh orang lain merawat pohon kurma merah ....
Dengan dahan dan dedaunan yang mati, jelas ia tidak akan bertahan di musim dingin ini.
Carlos mengatupkan bibirnya dan mengingatkan, "Pak Jason, kamu bilang nggak akan peduli dengan urusan Nona Carla lagi."
"Kalau kamu khawatir Nona Carla akan ditindas, tenang saja. Sebelumnya kudengar Arsen punya aset atas nama Nyonya Merida dan Nona Carla juga ada. Dia juga nggak kekurangan bagian dalam pembagian harta."
"Jelas Nona Carla hidup dengan baik di Keluarga Kilis, Pak Jason nggak perlu khawatir."
"Cukup! Keluar!"
Jason menahan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya, memejamkan mata dan menahan semua rasa sakit.
Rasanya seperti sebuah cakar tajam mengoyak dadanya. Dia mulai mendalaminya dan ingin melihat apa yang ada di dalam lubang itu.
Semakin jauh dia pergi, semakin kuat emosi yang ada di dalam hatinya dan segala macam emosi negatif, jahat dan keji langsung muncul.
Jason terus bergumul tanpa henti, apakah dia menyesali keputusan saat itu ....
Dia tidak tahu jawabannya.
Dia hanyalah putri musuh, pion di tangannya. Pion yang tidak akan ditinggalkan kecuali sudah tidak dibutuhkan lagi.
...
Carla terbangun dari mimpi buruk dan langsung duduk sambil bercucuran keringat dingin.
Dia menyalakan lampu meja dan masih belum terbiasa, jadi dia mematikannya untuk beristirahat.
Karena Bima masih hidup.
Dia ... sudah keluar dari bahaya.
Yelena terus membayar biaya pengobatan. Mengenai bagaimana uang itu datang, Carla juga tahu kalau bukan karena izin Jason, mana mungkin Bima yang terluka parah bisa selamat?