Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 17

Angin yang membawa hawa dingin menerpa wajah, dan saat Charlie kembali melihat sosok yang begitu akrab itu, jantungnya mendadak terasa seperti diremas. Luna berdiri di sana, membiarkan angin menerbangkan rambut panjangnya. Dia terlihat makin kurus. Seluruh dirinya terlihat begitu rapuh. Charlie memperlambat langkahnya sambil berjalan mendekat. Luna tidak menoleh, hanya berkata lirih, "Ada perlu apa kamu mencariku?" "Luna." Suara Charlie terdengar serak. "Maaf, aku datang terlambat." Luna menoleh. "Aku tahu di hatimu nggak pernah ada aku, tapi sekarang kita sudah bercerai, bukan? Sekarang kamu bisa bersama orang yang kamu sukai." Charlie terdiam sejenak, lalu menceritakan satu per satu apa yang dia dengar di rumah Nadya. Dia mengira Luna akan marah atau menuntut penjelasan, tetapi wanita itu hanya mendengarkan dengan tenang. Baru setelah dia selesai, Luna menghela napas pelan. "Dia memang pernah mencariku, dan aku juga bilang kita akan bercerai." "Kenapa nggak bilang padaku?" Charlie me

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.