Bab 304
Dulu Debby selalu memandang rendah Windy, tetapi sekarang dia perlahan menyadari bahwa Windy terlalu pintar.
Dia harus memikirkan cara untuk melawan Windy.
Debby mengeluarkan ponselnya dan menelepon Bu Rosa.
…
Saat Windy kembali ke asrama putri, Felica juga sudah kembali.
Windy bertanya, "Felica, apa kamu sudah berhasil mengejar Devan?"
Felica menjawab dengan lesu, "Nggak berhasil. Devan sama sekali nggak memedulikanku."
Windy tersenyum, lalu membalas, "Sepertinya Devan nggak mudah didekati."
"Windy, siapa yang bilang kalau aku mau pendekatan dengan Devan? Kamu menertawakanku," ucap Felica tersipu.
Windy tersenyum dan berhenti menggodanya.
Saat ini, Felica memeluk lengan ramping Windy dan bertanya, "Windy, bagaimana tanda lahir di wajahku bisa hilang? Aku sudah memikirkannya. Kemarin kamu memberiku pil permen yang sangat pahit. Jangan bohong padaku, pasti karena pil permen itu, 'kan?"
Windy hendak menjawab, tetapi terdengar suara ketukan pintu saat ini. Ada seseorang yang mengetuk pint

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link