Bab 494
Perasaan ini makin kuat.
Hendry hendak mengambil ponselnya, tetapi sakunya kosong. Dia tiba-tiba teringat bahwa dia lupa membawa ponselnya saat mengantar Debby ke rumah sakit.
Dia bahkan tidak membawa ponselnya.
Hendry menatap Debby, lalu berkata dengan lembut, "Debby, biarkan ibumu menemanimu di sini. Aku masih ada dokumen yang belum selesai dibaca, besok pagi aku akan datang lagi."
"Jangan!" seru Debby segera menerjangnya. Dia mengulurkan tangan dan memeluk pinggang Hendry, lalu melanjutkan, "Aku nggak mau ditemani ibuku. Aku mau kamu yang menemaniku!"
Hendry hendak mengulurkan tangan untuk mencoba menjauhkan diri dari Debby.
Saat ini, terdengar suara dengan nada dingin dari luar pintu. "Anak durhaka!"
Hendry menoleh dan melihat Bu Aida di samping pintu.
Hendry terkejut dan sama sekali tidak menyangka akan melihat neneknya di sini. "Nenek, kenapa kamu ke sini?" tanya Hendry.
Debby dan Lisa juga terkejut, lalu menyapa, "Bu Aida."
Bu Aida berdiri di pintu dan melihat Hendry yang sedang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link