Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 577

Tommy menyerahkan obat penurun panas kepada Felica, "Nak, cepat minum obatnya." Felica terbaring sakit di tempat tidur sambil menjawab, "Ayah, aku nggak mau minum obat." Tommy menatapnya dan bertanya, "Kenapa, kamu patah hati? Devan menolakmu?" Felica memelototi ayahnya. Ayahnya justru berbicara tentang hal-hal yang tidak ingin dia bahas. Felica sendiri sudah merasa sangat sedih. Tommy tertawa, kembali berkata, "Nak, apa yang Ayah bilang? Kamu nggak akan bisa menaklukkan Devan. Lupakan saja. Lupakan saja dia." Felica tidak mengatakan apa-apa. Tommy menghiburnya, "Masih ada banyak pria yang luar biasa di dunia ini. Ayah mengenal banyak pemuda berbakat. Aku akan memperkenalkan mereka padamu. Bukankah cara terbaik untuk melupakan suatu hubungan adalah dengan membuka pada hubungan yang baru?" Felica memeluk selimut dan masih tidak mengatakan apa pun. Tommy meletakkan obat penurun panas di tangannya dan berkata, "Nak, minumlah obatnya. Ayah pergi dulu." Tommy pun pergi. Felica duduk, meminu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.