Bab 587
Tidak bisa.
Devan menggertakkan gigi, lalu mendorong tubuh Felica menjauh. "Felica, aku ulangi sekali lagi, kita tidak mungkin bersama. Cepat pulang," ujarnya tegas.
Felica masih ingin berkata sesuatu, "Tapi aku ... "
"Felica," ucap Devan, kali ini dengan suara lebih tegas memanggil namanya, "jangan bikin aku tambah repot. Cepat pulang."
Jangan bikin repot.
Kalau saja dia mengucapkan kata-kata lain, mungkin Felica tidak akan pergi.
Namun, yang dia katakan adalah "Jangan bikin repot."
Felica pun melepaskannya. Dia berbalik dan melangkah pergi.
Baru dua langkah, dia masih menoleh dengan penuh enggan, lalu melambaikan tangan kecilnya. "Devan, sampai jumpa. Kalau ada apa-apa, jangan lupa telepon aku, ya. Aku akan selalu menunggu," ujanya.
Tubuh mungilnya perlahan menghilang dari pandangan.
Devan masih menatap punggungnya. Gadis itu begitu lembut, begitu penurut. Dia benar-benar tidak tegas ...
Namun, ada hal yang harus dia selesaikan.
Saat itulah nada dering ponsel berbunyi. Ada panggilan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link