Bab 615
Fendi membuka mulut, berusaha bicara.
Tapi yang keluar hanya suara-suara samar tak jelas, orang lain pun tidak bisa menangkap maksudnya.
"Windy, kenapa anakku belum bisa bicara?" tanya Bu Rosa cemas.
Lisa yang sempat tegang kini sedikit lega. Tadi dia benar-benar takut Fendi akan buka suara dan membongkar segalanya, ternyata belum bisa bicara.
Lisa langsung maju, menggenggam tangan Fendi erat-erat. "Sayang, kamu kenapa? Mau bilang sesuatu ke aku, ya? Aku di sini, kamu pelan-pelan ngomong, ya."
Windy menatap Fendi lalu berkata, "Aku sudah berikan akupunktur untuk menyadarkannya. Tapi kemampuan bicaranya belum pulih. Dia butuh waktu untuk pemulihan."
Bu Rosa mencoba menenangkan, "Fendi, kamu jangan cemas. Perlahan-lahan nanti kamu akan sembuh."
Fendi masih menatap Lisa dengan mata merah menyala, penuh amarah. Namun, dia belum mampu bersuara.
Saat itu, seorang pelayan masuk terburu-buru. "Bu Rosa! Ada kabar baik!"
Bu Rosa menoleh cepat. "Kabar baik apa?"
"Debby, Bu Debby sudah sadar!"
"Ap

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link