Bab 20
Kayla mencoba menghubunginya tiga kali, tetapi Matthew sama sekali tidak mengangkatnya.
Perasaan tak berdaya menyergap diri Kayla. Dia menyandarkan siku di lutut, dahinya menempel pada tangan yang tergenggam, mencoba menenangkan diri.
Tiga tahun menikah, baru saat ini dia menyadari betapa sulitnya menghadapi Matthew.
Kayla menghela napas, lalu meminta Bibi Lili untuk merawat ibunya yang sedang tidur, sementara dirinya pergi menemui Matthew.
Mobilnya akhirnya tiba di vila Jalan Wagimin No. 6
Begitu masuk ke ruang tamu, Kayla langsung melihat Matthew.
Pria itu duduk bersandar di sofa cokelat muda. Wajahnya tampak dingin dan penuh dengan aura agresif yang tak bisa diabaikan.
Seolah pria itu sudah lama menunggunya.
Kayla mendapati ponsel pria itu tepat berada di sisi tangannya. "Kenapa kamu nggak angkat teleponku?"
Matthew meliriknya sekilas, lalu tersenyum. "Kok kamu nggak membalas pesanku WhatsApp-ku?"
Kayla sampai tidak bisa berkata apa-apa.
"Dasar pria pendendam!" batin Kayla.
"Jadi, a

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link