Bab 30
Jari-jari Matthew mengetuk meja dengan ritme teratur.
Suara ketukan yang agak berat itu membuat Faris sangat tidak nyaman. "Kak Matthew, Kayla kan adikmu. Kalau dia nggak bahagia, kamu juga nggak senang, 'kan?"
"Dia nggak bahagia?" Mata Matthew dipenuhi hawa dingin. "Dia yang bilang?"
Tiga tahun lalu, wanita itu bilang menginginkan dirinya. Setelah minta cerai, wanita itu malah memberinya obat agar bisa tidur dengannya.
Sekarang wanita itu bilang dia tidak bahagia?
Kayla memang wanita yang sulit dihadapi.
Chris terlalu mengenal kakaknya. Dia tahu kakaknya sudah sangat marah.
Chris segera menarik Faris ke luar. "Kalau kamu ingin Kayla baik-baik saja, jangan bicara sepatah kata pun lagi."
Faris mengerutkan alis. "Apa maksudmu?"
Matthew melemparkan kartu poker di tangannya ke atas meja. "Faris, kamu ingin tahu siapa pria itu? Aku bisa memberitahumu."
Faris menoleh, "Siapa?"
"Kalau langsung kasih tahu kamu, nggak seru dong. Lagi pula, aku harus minta persetujuan Kayla dulu. Tunggu kabar da

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link