Bab 44
Ketika Jacob menemukan Matthew, dia berdiri di bawah angin malam yang dingin, merokok dengan wajah yang tampak dingin di balik asap yang mengepul.
Baru saja terlepas dari gairah romantis, kekacauan yang terpancar darinya tak bisa disembunyikan, terlihat jelas betapa hancurnya dirinya.
Jacob merasa sosok Matthew malam ini terasa asing.
Mendengar suara langkah kaki, Matthew menoleh dan berkata dengan nada datar, "Apakah Faris sudah pergi?"
"Ya, Tuan Muda Faris benar-benar jatuh cinta." Jacob menceritakan secara singkat percakapan mereka di kamar pasien.
Matthew tidak mengatakan apa-apa. Dia melemparkan rokok yang baru saja dihisap setengah, menginjaknya hingga padam, dan tidak berkomentar apa pun terhadap hal ini.
Setelah beberapa lama, Matthew akhirnya membuka mulut, "Bilang pada Yogi, aku akan membeli mobil ini."
Jacob pun kehabisan kata-kata.
Bisa ditebak, Yogi pun pasti tidak akan menginginkan mobil itu lagi.
Baru saja membeli mobil yang belum dua hari dinikmati, mereka berdua sudah

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link