Bab 47
Kayla menolak dengan tegas, membuat Rycca hanya bisa menghela napas.
Dia pernah menyaksikan Kayla menikah dengan penuh harapan, lalu menyaksikan bagaimana dia menunggu sendirian dalam pernikahan itu.
Kini, orang yang dulu ditunggu sudah kembali, tetapi Kayla tak lagi peduli. Setiap kali menyebut nama Matthew, matanya tidak lagi memancarkan cahaya bahagia seperti dulu.
Rycca benar-benar merasa kasihan padanya.
Kondisi Kayla kini sangat mirip seperti enam tahun lalu, ketika Dylan Cavendish, ayahnya, meninggal dunia secara mendadak. Saat itu, dia tampak begitu rapuh, seolah akan hancur kapan saja, tetapi dia tidak menangis. Dia hanya menenangkan ibunya sambil mengurus segala urusan pemakaman ayahnya.
Kayla dengan ikhlas menerima semua yang ditakdirkan untuknya, dan berjuang untuk terus melangkah ke depan.
"Kalau kamu nggak pergi, bukankah kamu akan kehilangan kesempatan menemukan dalang di balik semua ini?"
"Dalangnya itu nggak mudah ditemukan, tunggu saja dulu."
Karena Kayla sudah punya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link