Bab 50
Kayla berpikir, tidak ada gadis yang bisa menolak kelembutan seorang pria, termasuk dirinya.
Ketika bibir merahnya terbuka menuruti pria itu, dia merasa dirinya sangat payah.
Dia melupakan betapa kotornya pria itu, juga melupakan semua hal yang terjadi selama ini.
Di dalam kamarnya, tidak ada sedikit pun cahaya. Kegelapan membuat pendengaran manusia menjadi sangat peka.
Dulu, dia dan Matthew juga pernah mengalami hari-hari seperti ini.
Di dalam ruangan yang gelap gulita, mereka saling berpelukan, berciuman mesra, lalu menyerahkan diri satu sama lain.
Saat berhubungan intim, dia bahkan tidak bisa membedakan siang atau malam.
Apalagi untuk menolaknya.
Setelah dimandikan, Kayla langsung tidur sambil meringkuk di selimut.
Matthew berdiri di depan ranjang, menatapnya cukup lama, lalu meninggalkan kamar.
Sampai di lantai bawah, dia menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri, lalu duduk di sofa.
Tanpa obat dan tanpa alkohol.
Dalam keadaan sadar sepenuhnya, dia tidak menyangka akan merasa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link