Bab 88
Ucapan sang ibu berhenti di titik itu, memberi Matthew sedikit ruang untuk menjaga harga dirinya.
Agar dia mengerti sedikit.
Sama seperti saat kasus Natalie, Matthew tahu Kayla sangat kecewa padanya. Alih-alih melakukan sesuatu untuk menebus kesalahan, dia malah memilih untuk melihat sendiri apakah Kayla benar-benar kecewa. Sama sekali tidak berbuat apa-apa untuk Kayla.
Bahkan saat Natalie menggunakan "wanita itu" sebagai alat ancaman, dia sebenarnya punya jalan tengah.
Hanya saja, dia sudah terbiasa dengan pengorbanan Kayla, tidak mau repot-repot memikirkan cara lain untuk Kayla.
Bukan karena Kayla tidak layak. Kayla sangat layak.
Matthew yang tidak mau. Seolah jika dia mulai berusaha untuk Kayla, itu berarti dia telah mengkhianati "wanita di hatinya" sepenuhnya.
Memikirkan itu, dada Matthew terasa sesak.
Dia terlalu tinggi menilai tekadnya sendiri. Pada akhirnya, dia hanyalah manusia biasa, tidak mampu setia seumur hidup pada satu orang.
"Beri aku dua hari untuk pikir dulu, boleh, 'k

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link