Bab 22
Merry juga sudah menyuruh orang untuk menyelidiki.
Kebetulan sekali ada orang yang merekam kejadian itu saat mereka sedang memotret pemandangan di lantai dua.
Sorot tatapan Shayne menjadi makin tajam. "Maafkan Franciska, biar nanti aku yang mengurusnya."
"Nanti?" ulang Merry dengan kaget sekaligus geli. "Batas waktu tiga tahun itu akan segera berakhir, tapi kamu masih bisa bilang 'nanti' denganku?"
Shayne terdiam beberapa detik sebelum menjawab, "Kita nggak boleh sampai cerai."
Merry sontak menjadi lebih kaget. "Shayne, dulu kamulah yang begitu ingin menceraikanku. Tapi, sekarang kamu rela berkorban begitu besar hanya untuk menghentikanku membuat perhitungan dengan Franciska?"
Shayne sedikit mengernyit. "Aku juga nggak akan terpikir untuk menceraikanmu kalau bukan karena Sofie kembali, lalu kamu terus mengincarnya dan membuat masalah."
Merry merenungkan perkataan Shayne. Setelah mereka menikah, Shayne memang tidak pernah mengajukan gugatan cerai meskipun pria itu selalu memperlakukanny

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link