Bab 332
"Ya." Shayne menatapnya. "Sudah malam sekali, kenapa nggak tidur?"
Pria itu tersenyum. "Kamu khawatir denganku?"
Meskipun itu sebuah pertanyaan, ekspresi wajahnya terlihat sangat tegas.
Merry tidak mendongak sampai Shayne membaringkannya di tempat tidur yang empuk.
"Apa yang dikatakan Presiden padamu?"
Shayne bertanya dengan tenang, "Apa menurutmu?"
Merry hanya bisa cemberut. "Menyuruhmu menikah dengan Nona Yuna, 'kan?"
Setelah melihat ekspresi Merry, mata Shayne menjadi gelap, membungkuk dan mendekap Merry sambil menatap tajam ke matanya.
"Cemburu?"
Tatapan mata Shayne begitu dalam, bagaikan cermin yang menembus hati orang-orang, mengungkapkan pikirannya tanpa ragu.
Napas Merry sedikit terengah-engah, perasaan lemah serta marah muncul di hatinya.
Merry memalingkan wajahnya dengan wajah dingin, tidak ingin membalas tatapannya.
Namun, Shayne tiba-tiba menegakkan wajahnya, suaranya lirih tapi begitu memikat, membawa daya tarik yang tidak biasa.
"Merry, apa kamu cemburu?"
Merry mendorongn

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link