Bab 37
Saat menoleh, Merry terkejut melihat Shayne berada di antara kerumunan.
Shayne berdiri tenang di sana. Tubuh tinggi tegapnya membuatnya tampak berbeda di tengah para pewaris kaya dan pemuda berandal yang menonton.
Meski mereka seumuran, dia tak memiliki kesan sederhana. Justru, dia tampak anggun dan berkelas.
Shayne tak memperlihatkan emosi apa pun. Ekspresinya datar, sulit menebak isi pikirannya dari sorot mata yang dalam itu.
Seakan menyadari tatapannya, pandangan Shayne sedikit bergeser. Mata hitamnya yang sedalam sumur tua bertemu dengan pandangan Merry.
Merry tahu, Shayne, sama seperti orang-orang yang menonton, sedang melihatnya menjadi bahan tertawaan.
Namun, Shayne begitu tenang. Bukan seperti orang yang menonton pertunjukan, melainkan seolah sedang menilai sesuatu.
Merry mengerutkan kening, lalu mengalihkan pandangannya.
Di sisi lain, Sofie yang melihat Shayne terus menatap Merry, merasa sedikit gelisah di hati.
Saat ini, para penonton yang tadi masih terperangah mulai kembali

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link