Bab 1873
Varun tidak langsung menyerang. Dia berencana menunggu hingga kedua saudaranya tiba agar peluang kemenangan lebih besar.
"Huh!"
"Ayo pergi!"
Tanpa banyak bicara, Adhikar langsung membawa Teguh pergi dari tempat itu. Dia jelas tidak ingin terjebak di sana, apalagi bertarung dengan Varun.
"Mau pergi?"
"Kalian nggak akan bisa kabur!"
Varun tertawa dingin, lalu mengeluarkan sebuah pedang besar yang mengerikan. Dengan satu tebasan, energi pedang sepanjang empat puluh meter menghunjam turun dari langit.
Efeknya sangat dahsyat sekaligus mengerikan.
Tebasan itu seolah-olah akan membelah mereka menjadi dua.
"Telapak Penakluk Langit!"
Dengan kemarahan yang membara di matanya, tubuh Adhikar memelesat seperti peluru, kedua tangannya terangkat ke langit untuk menangkap energi pedang yang kuat itu.
Pertarungan memasuki putaran pertama.
Keduanya tampak sama kuatnya.
Namun, pada saat itu ...
"Wush!"
"Syut!"
Dua cahaya terang lainnya muncul di langit, lalu mendarat di sisi Teguh dan Adhikar, menutup se

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link