Bab 1898
Jawaban itu ...
Yena merenung dengan dahi berkerut.
Qimon justru menatap Teguh dengan heran setelah mendengar perkataannya.
Beberapa hari berikutnya mereka habiskan dengan perjalanan yang melelahkan.
Merobek ruang hampa bukanlah solusi semua masalah.
Markas Serikat Bela Diri sangatlah jauh.
Meskipun memiliki kemampuan yang hebat, tetapi ketiganya masih harus melakukan perjalanan panjang dan melelahkan.
Beberapa hari kemudian.
Setelah melewati ruang hampa untuk kedua kalinya, sebuah kota nan megah muncul di hadapan Teguh.
Pemandangan gerbang kota yang megah terbentang luas sejauh mata memandang, seolah tidak ada ujungnya.
Di tengah kesederhanaan dan keausan waktu, tampak pula aura megah dan agung. Tak terbayangkan berapa lama gerbang kota itu berdiri kokoh di sana.
"Kak Teguh."
Dengan antusias, Yena pun berkata, "Itu adalah Kota Bunama, markas Serikat Bela Diri."
"Ayo kita pergi ke sana."
Selesai berbicara, dia melompat-lompat kegirangan dan langsung berlari ke depan.
Tanpa sadar, Teguh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link