Bab 1913
Kali ini, Teguh tidak berani lengah. Karena itu, dia langsung menunjukkan maksud tombak tingkat kesembilan setelah sublimasi, dengan bayangan tombak menyelimuti langit, berakhir menjadi satu kesatuan.
"Kalau begitu ..."
Suaranya masih terdengar jernih.
Kekuatan besar ini masih membuat Teguh menderita.
Jadi, supaya Tombak Raja yang Memecah Formasi tak terlempar jauh, Teguh juga terus mundur dengan cepat.
Baru setelah lima atau enam langkah, Teguh bisa berdiri tegak.
Saat ini, roh itu telah tersenyum jahat ketika melancarkan serangan ketiga.
"Hancurkan semua kehidupan!"
Tanpa ada sedikit pun emosi dalam suaranya, Teguh tiba-tiba menyadari, jejak cakar yang tak terhitung jumlahnya datang menyerang dirinya dari segala arah.
Bahkan, membawa ribuan pedang yang dingin.
Sekaligus menggulung badai dingin yang sangat kuat.
Dengan kekuatan yang mengguncangkan langit dan bumi serta sejumlah tanda-tanda memotong alam semesta.
Gerakan seperti ini …
"Serangan Penghancur!"
Teguh tidak berani lengah se

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link