Bab 1942
"Teguh ..."
Melihat ini, Pria Bertopeng berpakaian hitam menyadari bahwa Teguh sudah tergerak. Dengan penuh harapan, dia bertanya, "Aku sudah memberi tahu semua rahasiaku padamu ..."
"Bisakah kamu melepaskanku?"
Pria itu tersenyum penuh kelicikan di wajahnya. Sebenarnya, dia sudah memikirkan bagaimana dirinya akan menangkap dan menyiksa Teguh setelah bertemu kembali dengan Pembunuh Berdarah nanti.
"Melepaskanmu?"
Teguh menatapnya dengan heran. Wajahnya dipenuhi ekspresi tidak percaya. "Apa kamu belum bangun atau kamu nggak punya otak?" tanyanya.
"Kamu mau membunuhku dan masih berharap aku mau melepaskanmu?"
Setelah dia mengatakan itu.
Tatapan mata Teguh menjadi tajam. Dengan kasar, tangan kanannya meraih dan menghancurkan jiwa Pria Bertopeng berpakaian hitam menjadi hancur berkeping-keping.
Setelah jiwanya musnah, dia tentu telah mati sepenuhnya.
Sesaat kemudian.
Teguh mengambil darah pria itu dan meneteskannya di telapak tangannya sendiri.
Darah tersebut cepat tercampur dengan baik, k

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link