Bab 547
Untungnya, setelah beberapa saat, mungkin karena lelah atau karena emosinya sudah cukup stabil, Shinta akhirnya berhenti menangis.
Hanya saja, dia masih terisak pelan dan bahunya masih bergetar.
Melihat tangan Shinta sudah lemas, Teguh langsung melepaskannya.
"Teguh."
Shinta mendongak, matanya yang merah memandang pria di hadapannya lekat-lekat sembari berkata, "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ada pengumuman resmi yang mengatakan kalau kamu sudah, sudah ... "
"Sejak awal aku sudah bilang kepadamu, 'kan."
Teguh berkata dengan nada putus asa, "Belakangan ini aku ada banyak masalah. Kali ini aku dijebak oleh orang dari pemerintahan dan aku nggak punya pilihan selain bertindak."
"Jadi, beginilah situasinya sekarang."
Orang pemerintahan?
Shinta berkata dengan suara terisak, "Siapa orang itu? Katakan padaku, aku akan membantu mengutuknya!"
Shinta mengatakan semua itu dengan perasaan marah,
Teguh berkata dengan putus asa, "Jangan pedulikan itu semua, yang penting kamu harus menjauh darik

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link