Bab 1143

Tidak masalah jika Yopi membandingkan Steven dengan Rama. Tetapi secara tersirat, dia juga membandingkan Clarine dengan Sinta. Bukankah itu sama saja dengan menghina Clarine sebagai seorang wanita tak bermoral? Keluarga Tanuwijaya begitu marah hingga mereka hampir meledak. Tetapi, ada satu orang yang bereaksi lebih keras daripada mereka. Lengan Steven yang kuat terentang sekencang busur panah yang ditarik penuh. Matanya merah, dan tangannya yang besar terkepal sedingin besi. Tepat saat dia hendak memberi pelajaran kepada Yopi, sebuah tangan halus menggenggam tinjunya yang menonjol dengan urat-urat biru. "Steven, jangan." Napas Steven seketika tercekat. Saat bertemu pandang dengan mata Clarine yang bersinar, dia merasa seolah-olah seluruh tubuhnya terbenam dalam mata air pegunungan yang jernih, membuatnya berangsur-angsur menjadi tenang. Clarine melangkah maju dan tersenyum angkuh. "Pak Yopi, Anda bisa tenang dengan cara Steven menangani sesuatu. Dia pasti nggak bakal lepasin siapa pun