Bab 23 Dia Tidak Pernah Pergi Sama Sekali
Melihat wajah kecil anak itu yang tegang, Jessy merasakan kegelisahan yang samar.
"Jangan makan dengan Paman Bani lagi, Ayah nggak senang."
Rahasia macam apa ini? Jessy mencibir, "Kenapa dia nggak senang?"
Anak itu tiba-tiba menggulung celana panjangnya untuk menunjukkan kepada Jessy. "Lihat kakiku, ini akibat kecelakaan mobil Paman Bani. Aku masih belum bisa berlari dan melompat seperti anak-anak normal, jadi Ayah nggak menyukainya."
Jessy mengerutkan kening dan mengulurkan tangan untuk memegang kaki Zusfiano. Benar saja, masih ada bekas luka yang mengerikan, seperti bekas luka lipan. Kulitnya cerah, membuat bekas luka itu terlihat sangat mengerikan.
Malam yang hampir dilupakan itu muncul kembali dalam pikirannya, pemandangan yang kacau, angin yang menderu, derit rem mobil dan darah hangat. Jessy hampir membunuh anaknya.
Sambil memeluk Zusfiano, Jessy menangis, "Maaf, sayang, ini semua salah Ibu. Kalau Ibu nggak bersikeras membawamu pergi, kita nggak akan mengalami kecelakaan mobil it

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link