Bab 1921
Bunuh saja.
Saat ini.
Di Gunung Nagari, semua orang yang duduk di tempat itu tampak tenggelam dalam suasana muram.
"Pak Gary sudah diselesaikan sama mereka. Berikutnya adalah kita. Jadi, apa kita lari atau bertahan? Kita harus segera memutuskan," ujar seseorang sambil menghela napas berat.
"Lari? Untuk apa? Kita tunggu saja sampai Saka keluar dari pertapaannya!" jawab Cecil dengan nada dingin.
"Tapi ancaman sudah di depan mata. Kudengar Pak Renan telah mengirim ahli ke sini. Tak lama lagi, mereka pasti sampai," sahut yang lain dengan gelisah.
"Jangan harap kita bisa menyelamatkan Pak Gary. Bahkan mempertahankan diri saja sulit!" ujar yang lainnya.
Wennie mengernyitkan dahi dan merenungkan kekuatan yang dimiliki, lalu berkata, "Aku sudah menanam banyak racun di sekitar Gunung Nagari. Kalau meledak, setidaknya bisa menunda mereka untuk sementara ... "
Kemampuan bertarungnya masih kurang, jadi beberapa hari terakhir dia fokus mempelajari racun dan teknik non-konvensional lainnya.
Meski te

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link