Bab 9
Setelah hari itu, aku dan Susan kembali berpisah dalam suasana yang tidak menyenangkan.
Aku benar-benar tidak bisa memahami, kenapa dia tidak ingin bercerai denganku?
Jelas-jelas dia mencintai Stefan dan sangat membenciku. Bukankah perceraian justru sesuai dengan keinginannya?
Aku tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya, tetapi aku juga tidak mau repot-repot menebak.
Keesokan harinya, aku langsung mencari cara untuk pindah dari rumah.
Ketika Susan pulang dan mengetahui hal ini, dia langsung meneleponku.
"Kevin, apa maksudmu?"
"Maksud apa? Kita akan bercerai, nggak mungkin masih tinggal serumah lagi, 'kan?"
Aku berkata, "Segera selesaikan draf perjanjian cerainya."
Sebelum aku selesai bicara, dia langsung menutup telepon.
Aku langsung melemparkan ponsel ke meja, malas meladeninya.
Saat baru selesai membereskan barang-barang di rumah baruku, pintu tiba-tiba diketuk.
Aku pikir itu kurir, tetapi ketika pintu dibuka, ternyata Susan berdiri di depan pintu dengan wajah menahan amarah

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link