Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 2

Sekelilingku menjadi gelap gulita. Aku terkejut sekaligus bingung, kemudian berdeham beberapa kali. "Ini pasti cerita yang dibuat-buat oleh Desa Lipan untuk memajukan pariwisata. Kalau lipan pemangsa benar-benar seganas itu, pasti warga desa sudah membasminya dengan pestisida." Nenek itu menatapku dengan mata berkilau aneh, pandangannya tidak teralih sedikit pun dariku. "Warga desa nggak rela membiarkan lipan pemangsa punah." "Apa?" "Dengan memakan manusia lipan, segala penyakit bisa disembuhkan." "Manusia lipan juga bisa dijual dengan harga mahal." Bulu kudukku berdiri. Aku menoleh ke arah pria di sampingku. Wajah pria itu sangat pucat. Di malam yang dingin ini, entah mengapa keringat mengucur dari dahinya. Setelah menatapku, dia tiba-tiba berdiri. Dia buru-buru mengambil barang bawaannya dan hendak berjalan ke pintu gerbong. Apa yang sebenarnya terjadi? Dia seharusnya tidak turun di sini! Saat petugas memeriksa karcis, aku tahu stasiun tujuan pria itu. Pandanganku saat ini tertuju ke arah jaket di seberang.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.