Bab 222
Clara melihatku dengan kebingungan, kemudian dia bertanya kepadaku dengan pelan, "Kamu bilang ... kalau Shani masih hidup, apa kamu benar-benar lega?"
"Bodoh banget, Apa kamu masih belum bisa move on? Memangnya mau disakitin lagi?" aku berkata sinis.
Clara tersenyum dan tiba-tiba memelukku erat.
"Kamu ... kamu ngapain, kita berdua nggak dekat." ucapku dengan bingung.
"Menurutku kamu baik, aku mau jadi temanmu," kata Clara sambil mengulurkan tangannya padaku. "Halo Sanny, perkenalkan, namaku Clara, sahabat terbaik Shani."
Dia bilang kita adalah yang terbaik, dia mengulanginya tiga kali.
Aku menundukkan kepala dan tersenyum, lalu menjabat tangannya.
Jika aku bisa hidup kembali, aku tidak hanya ingin melindungi diriku sendiri, tetapi juga teman-teman yang paling aku pedulikan.
Sebenarnya, saat menjelang kematian, aku pernah bersumpah jika diberi kesempatan lagi, aku hanya akan peduli pada orang-orang yang baik padaku, dan hanya akan mencintai orang-orang yang tulusku.
Dulu aku bodoh, sela

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link