Bab 802
"Xenia!"
Di ruang tari, Xenia yang sedang berlatih bersama teman-temannya tiba-tiba saja jatuh pingsan.
Dia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya. Anehnya, darah yang mengalir dari hidung Xenia berwarna kehitaman.
"Aku antarkan adikku ke rumah sakit dulu. Jayden tolong telepon mamaku!" kata Xavion kepada temannya sambil terburu-buru menggendong Xenia ke rumah sakit.
...
Di Rumah Sakit Hairo ...
Davin dan Shani bergegas datang dan menunggu hasil pemeriksaan dokter dengan cemas.
"Anak Anda ... baik-baik saja. Sama sekali nggak ada masalah yang kami temukan," kata dokter, bingung. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa segalanya normal. Mengapa gadis itu bisa pingsan?
Di kamar inap, Shani menggenggam tangan Xenia dengan khawatir.
Dia sangat menyayangi Xavion dan Xenia seperti darah dan dagingnya sendiri.
"Ma, jangan khawatir. Xenia nggak sakit, dia pasti akan segera siuman," ujar Xavion, mencoba menenangkan Shani.
Shani mengangguk.
"Ya sudah, kamu kembali ke kampus saja.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link