Bab 15
Siang hari, semua orang pergi makan di kantin.
Rosie menelepon Samuel, minta dijadwalkan bertemu dengan Carlo. Samuel menyuruh Rosie naik lift dan dia langsung menuju kantor CEO.
"Ada apa?" Carlo menatap layar komputer, wajahnya tetap tanpa banyak ekspresi, tapi ....
Hari ini dia mengenakan kemeja putih ditambah rompi. Auranya terlihat lebih berwibawa dari biasanya.
Apakah itu kemeja yang Rosie pesan untuknya?
Rosie langsung berjalan ke meja dan meletakkan kantong di atasnya.
"Aku kembalikan bajumu, terima kasih."
Carlo melirik kantong, lalu menatapnya. "Nggak enak badan?"
"Hmm ...." Setelah obrolan kemarin, Rosie merasa mereka tidak perlu lagi membahas urusan pribadi. Dia buru-buru berkata, "Kalau nggak ada urusan lagi, aku permisi dulu, Pak Carlo."
"Hmm."
...
Rosie merasa pusing dan mual yang semakin parah. Sorenya Rosie minta izin dan pergi ke rumah sakit.
Masih menunggu antrean, di depannya masih banyak orang. Dia ketiduran dan baru bangun pas namanya dipanggil.
Setelah Rosie menje

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link