Bab 169
"Pak Kristofer? Benar Anda?" Seorang wanita tampak terkejut.
Carlo menatap celah pintu yang setengah terbuka itu, sorot matanya gelap dan berat, jatuh tepat pada tubuh Kristofer.
Garvin bertanya dengan tenang, "Pak Kristofer, apa yang Anda lakukan di kamar adikku?"
Kristofer melirik ke arah Monica, mengejek dengan tawa dingin, lalu menatap Carlo lagi. "Kalian sendiri sedang apa di sini?"
Carlo kehilangan kesabaran, segera mendorong pintu.
"Maaf, aku masuk."
Namun sebelum dia sempat melangkah, dari balik lengan Kristofer, muncul kepala Cheldina.
Bahunya yang pucat terlihat, rambutnya yang masih basah belum dikeringkan.
"Hai!"
Semua orang membeku di tempat.
Kristofer dan Cheldina?
Kenapa bisa mereka berdua?
Lalu Rosie ke mana?
Kristofer menelan ludah, menekan kepala Cheldina agar kembali masuk ke kamar.
Dengan suara rendah dan serak, dirinya berkata, "Masih ada urusan lain?"
Garvin tak sanggup menanggung malu lebih lama, buru-buru menarik gagang pintu dan menutupnya rapat. "Sudah, bubar!

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link