Bab 171
Ketika bangun keesokan harinya, tangan kiri Rosie terasa pegal.
Dia mengangkat pandangan, melihat ada tungku di depannya.
Carlo memeluk pinggangnya, kakinya melilitnya, seperti boneka kain yang digendongnya dengan pas.
Tak seperti biasanya, pagi ini Carlo belum juga bangun, tetapi posisi ini ....
Jelas terasa.
Namun Carlo belum sepenuhnya sadar, Rosie tidak terlalu memikirkan hal itu.
Si wanita menggeser tubuhnya, menatap wajah Carlo yang tampan. Dia tak bisa menahan diri menepuk hidung Carlo, jari-jarinya menelusuri alisnya.
Bulu mata pria itu memang luar biasa indahnya, bukan melengkung, tetapi lurus dan dingin.
Tiba-tiba, pandangan Rosie jatuh ke bibir Carlo yang lembut, bibir yang kemarin malam begitu menggoda.
Dia menyentuhnya, terasa lembut, tampak merah merona.
Namun, justru bibir itulah yang membuat orang tak bisa tidur semalaman.
Pemandangan itu membuat Rosie tidak nyaman sepanjang malam.
Dirinya diam-diam mencium bibir itu.
Rosie tidak bisa menahan kekagumannya, ternyata bisa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link