Bab 192
Carlo memotongnya, "Masa lalu sudah berlalu, nggak perlu minta maaf."
Dengan satu kalimat, hubungan mereka pun berakhir dengan bersih.
Tina tersenyum. Orang yang terlibat telah melepaskannya. Meskipun bukan dirinya yang terluka, dialah yang tidak bisa melepaskan.
"Carlo, baguslah kamu sudah melepaskannya, kalau nggak aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri."
Carlo tetap bergeming.
Di tahun pertama, dirinya mendengar kabar Carlo mencoba bunuh diri.
Luka tusuk Tina kemarin malam sungguh menyakitkan.
Rasa sakitnya tidak tertahankan, begitu tidak tertahankan hingga dirinya bahkan tidak bisa bicara.
Tina hampir bisa merasakan betapa hancurnya Carlo saat dirinya dikirim ke luar negeri.
Dengan menempatkan dirinya di posisinya, apalah arti rasa sakit kecilnya dibandingkan dengan itu?
Jadi beginilah rasanya berada di ambang kematian.
Sepertinya dunia tidak seburuk itu.
Carlo meremas tangan Rosie. Kebangkitannya, seluruh jasanya, semuanya berkat wanita di hadapannya.
Tina memperhatikan ja

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link