Bab 205
Saat melakukan persembahan dupa, lautan manusia memenuhi seluruh kuil.
Meskipun papan larangan berisik tergantung di kuil, suasana tetap ramai dengan berbagai suara bercampur menjadi satu.
Ada yang menyalakan pemantik, membuka dupa atau orang yang sedang berdoa ....
Rosie berjalan di samping Carlo, tangannya memegang dupa. Sebagian besar orang juga mengangkat dupa di atas kepala, takut asapnya mengganggu orang lain.
Semua orang berjalan maju perlahan-lahan, tanpa mengantri dan tanpa saling berdesakan
Hanya saja, menunggu sebentar terasa agak lama. Abu dupa yang menumpuk jatuh, menempel di punggung tangan dan lengan bajunya.
"Ah ...."
Dari belakang terdengar suara, sebuah sosok anggun menabrak Carlo dari belakang.
Carlo tegap seperti gunung, hanya sedikit menggeser tubuhnya ke belakang.
Rosie menoleh ke arah itu.
Wanita itu sedikit menegakkan kakinya. Abu dupa jatuh di tangan putihnya, membuatnya sedikit memerah. Dia mendesah tipis, namun tak menimbulkan reaksi besar.
"Maaf." Dia meneng

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link